Pages

Minggu, 12 Februari 2012

Si Manis Buah Bulan Puasa

 Neneknya dari Arab
Menurut cerita nenek-nenek, nenek kurma ini berasal dari Arab. Tempatnya yang persis antara Ethiopia dan Teluk Parsi. Dari tempat itu, nenek kurma diajak ‘berjalan-jalan’ ke berbagai penjuru dunia oleh para pedagang dan tentara zaman dulu yang sukanya berperang mencari daerah baru. Hingga kini, anak cucu si nenek kurma itu telah berkembang biak di Mesir, Spanyol, Kalifornia, dan lain-lain.

Daunnya selalu dadah
Nenek moyang kurma pertama kali ditemukan di daerah Phoenix (sekarang Lebanon) pada  2000-3000 sebelum Masehi. Oleh penemunya, dia diberi nama Phoenicia. Setelah itu, oleh Linnaeus (ilmuan yang mengurusi nama-nama Latin tumbuhan dan hewan), nama kurma Phoenicia ditambah dengan kata dactylifera. Jadi sekarang kurma punya nama keren, Phoenicia dactylifera. Bagus ya? Mau tahu artinya tidak? Artinya, pohon Phoenix yang daunnya membuka seperti tangan kita kalau sedang dadah eh… melambai.

Tingginya 30 meter
Pohon kurma, senang hidup di daerah yang tanahnya berpasir, beriklim kering dan panas. Mereka hanya tumbuh baik bila ditanam di tempat yang suhunya 32ºC.
Barisan pohon kurma
       Tanaman yang suka panas-panasan ini mempunyai batang yang tinggi, lurus, dan gemuknya sama dari pangkal batang sampai ke ujung. Garis tengahnya sekitar 40 cm. Sebetulnya, batang kurma licin seperti batang kelapa. Namun karena daun-daun yang gugur selalu meninggalkan bekas potongan pangkal daunnya, batang kurma jadi tampak kasar.
         Kurma yang berumur 10 tahun, tingginya cuma 15 meter. Setelah umurnya setengah abad, tingginya bisa sampai 30
meter.

Penyerbukannya perlu dibantu
Pohon kurma adalah tanaman yang bunga jantan dan betinanya terpisah pada pohon yang berbeda. Jadi, ada pohon kurma yang berbunga jantan dan ada pohon kurma yang bunganya betina saja.
           Zaman dulu, penyerbukan bunga kurma dibantu oleh serangga. Tetapi sekarang, supaya hasil panennya lebih banyak, penyerbukannya dibantu orang. Caranya, Pak kebun kurma naik ke pohon bunga betina sambil membawa tepung sari dari bunga jantan. Lalu, tepung sari itu dihembuskan ke arah bunga betina menggunakan alat penghembus. Wuzzzz, begitu kira-kira bunyinya. O iya, jangan kamu kira Pak kebun ini memanjat seperti kamu memanjat pohon kelapa, lho. Mereka punya alat khusus yang canggih. Bentuknya seperti piring yang bisa dikerek seperti tiang bendera. Dengan piring kerek itu juga, mereka menyenprot Insektisida, memilih buah yang bagus, mengantongi dan memetik buah.

Yang segar atau yang kering
Buah kurma dibungkus kantong kertas
Calon buah yang muncul setelah diserbuki harus dilindungi. Pak kebun kurma memakai kantong kertas untuk melindungi buah agar tidak kehujanan, tidak dimakan burung dan serangga. Nanti setelah berumur 5 bulan, buah akan masak. Warnanya kuning keemasan atau merah. Kulitnya tipis dan licin. Daging buahnya berair, seperti buah sawo.
Buah kurma yang sudah matang berwarna merah
            Di negeri asalnya buah kurma dimakan langsung begitu saja. Kata para ahli kurma, buah segar mengandung gula 60% dan protein 20%. Sedangkan kurma yang sering kita makan itu adalah buah kurma yang sudah di keringkan. Warnanya jadi kecoklatan, airnya menyusut, kandungan gulanya naik menjadi 80%, dan tahan lama bila disimpan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Story of Tanora Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon