Pages

Minggu, 05 Februari 2012

Drama SMP

 Suasana di depan sekolah pada suatu siang sepulang sekolah. Terlihat seorang anak sekolah bernama Febry membeli beberapa kantung kacang dari sebuah warung.

Ia segera pulang ke rumahnya.

Suasana rumah Febry. Febry membuka sepatu dan kaus kakinya. Ia meletakkannya begitu saja di belakang pintu rumahnya. Ia lalu segera pergi ke kamarnya. Ibunya melihat tindakan Febry.

Ibu       : (marah) “Febry, sepatumu jangan diletakkan sembarangan. Kan sudah ibu
               sediakan rak khusus untuk menyimpan sepatu.”
Febry   : (menyeka keringat di keningnya) “Febry kan capek, Bu. Hari ini rasanya gerah banget. Lagian, kan ada Bi Surti.”
Ibu       : “Bi Surti pulang kampung selama tiga hari. Lagian, kenapa kamu menanyakan Bi Surti?”
Febry   : “Biasanya kan Bi Surti yang suka membereskan sepatuku.”
Ibu       : (kesal) “Untuk hal seperti ini, Ibu rasa kamu bisa mengerjakannya sendiri.”
Febry   : (segera mengambil sepatu dan kaus kakinya yang berserakan) “Aahh… Ibu.”

Febry segera masuk ke kamarnya. Suasana berganti menjadi kamar Febry. Di kamar, terdapat sebuah tempat tidur kecil, kipas angin, meja belajar, dan sebuah tempat sampah. Febry merebahkan diri di atas tempat tidurnya. Ia melemparkan tasnya ke samping bawah meja belajarnya. Ia belum mengganti baju seragamnya. Lalu, ia menyalakan kipas angin.

Febry   : (sambil membaca buku yang diambilnya dari meja belajar) “Ahh… begini kan lebih enak….”

Febry membuka bungkus kacang yang ia beli tadi. Ia membuka satu per satu dan melemparkan begitu saja kulit-kulit kacang ke bawah tempat tidurnya.

Suasana malam. Febry tidak bisa tidur. Ia mendengar suara-suara aneh. Ciiitttt… cit… cittt…. Febry ketakutan. Dari kolong tempat tidurnya, keluar seekor tikus.
Febry kaget. Ia paling takut pada tikus. Tidak berapa lama kemudian, beberapa ekor tikus keluar dari kolong tempat tidurnya. Febry mengambil sapu ijuk.

Febry   : (mencoba mengusir tikus-tikus) “Ukhhh… mengganggu saja!” (memukul seekor tikus) Beberapa tikus malah menghampiri Febry.
Febry   : (ketakutan dan menjerit-jerit) “Ibu, Ibu tolongin Febry!”
Ibu       : (membuka pintu kamar Febry) “Ada apa kok kamu teriak-teriak?”
Febry   : (wajahnya pucat) “Ibu, banyak si Jerry!”
Ibu       : “Jerry, siapa itu Jerry?”
Febry   : (menunjuk ke bawah tempat tidurnya) “Maksud Febry banyak tikus kecil.”
Ibu       : (kebingungan) “Di mana?”
Febry   : “Itu di bawah tempat tidur Febry! Febry takut. Febry tidak mau tidur di kamar Febry.”
Ibu       : “Ya sudah, malam ini kamu tidur bersama kakakmu saja.”

Suasana pagi hari. Ibu masuk ke kamar Febry. Ia kaget melihat sampah-sampah berserakan di bawah tempat tidur Febry.
Ibu       : (berteriak, mukanya cemberut) “Febry …sini!”
Febry   : (memakai seragam sekolah) “Ya ada apa, Bu?”
Ibu       : “Lihat!” (menunjuk ke sampah yang berserakan) “Kamu jorok sekali. Pantas banyak tikus di kamarmu.”
Febry   : (malu dan tertunduk) “Habis bagaimana dong?”
Ibu       : “Lho kok, malah tanya. Mulai sekarang kamu harus menjaga kebersihan kamarmu. Kamu jangan membuang sampah sembarangan lagi. Kan, sudah ibu sediakan tempat sampah di kamarmu (menunjuk ke tempat sampah). Apa perlu Ibu membuatkan plang peringatan di sini?”
Febry   : “Ibu bisa saja. Febry janji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi. Febry kapok sama si Jerry-Jerry nakal.”
Ibu       : (tersenyum) “Ya sudah, sekarang kamu pergi sekolah. Pulang sekolah nanti, kamu harus membersihkan kamar mu.”
Febry   : “Baik, Bu!”

Sejak saat itu, Febry selalu menjaga kebersihan kamar nya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Story of Tanora Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon